KARANGANYAR - Berbagai spekulasi mengemuka terkait kemunculan cahaya misterius di sekitar Gunung Lawu. Cahaya tersebut juga terlihat dari ruang angkasa dan terdeteksi oleh satelit Badan Antariksa AS, National Aeronautics and Space Administrastion (NASA).
Hingga kini misteri cahaya tersebut belum terkuak. Namun kemunculan cahaya itu sudah bukan hal aneh bagi warga sekitar.
Polet, pengamat yang juga petugas senior SAR Gunung Lawu, mengungkapkan, ada dua cahaya yang muncul, yakni cahaya beraturan segidelapan (oktagon) seperti dilihat dari angkasa oleh peneliti NASA. Cahaya tersebut diyakini berasal dari kawasan Candi Sukuh.
Cahaya lainnya adalah garis lurus ke angkasa. Cahaya tersebut muncul dengan warna berubah-ubah, yakni biru dan merah.
Menurut dia, warga sekitar meyakini bahwa warna yang muncul itu melambangkan pertanda baik dan buruk. Jika yang keluar warna biru berarti sesuatu yang bagus. Namun bila berwarna merah berarti sestau yang buruk.
”Contohnya sebelum tsunami Aceh, tiba-tiba muncul sleret (sinar) namun berwarna merah. Hanya sekian detik tidak lama, setelah itu tak lama berselang terjadi bencana yang sangat dahsyat itu,” ungkap pria yang akrab diapnggil Pak Po itu.
Contoh lain, lanjut dia, Gunung Kelud meletus, masyarakat sekitar Lawu berucap sesaat lagi gunung tersebut meletus. Kalimat yang akrab didengar oleh warga di lereng Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, saat itu adalah mereka akan menyapu atau membersihkan halaman yang sebulan belum tentu selesai.
“Terbukti, Gunung Kelud erupsi dan membawa hujan abu yang sangat pekat ke lereng wilayah Gunung Lawu. Yang membersihkan sampai sekarang juga belum bersih dari pasir debu vulkanik Kelud,” tuturnya.
Misteri lain terkait Gunung Lawu, kata Pak Po, puncak tertinggi gunung tidak bisa diihat, seolah ada yang menyembunyikan.
“Puncaknya yang tingginya 3.265 MDPL (meter di atas permukaan laut) berada di sebelah timur. Puncak Lawu tersebut baru akan terlihat bila kita benar-benar berada di atas. Padahal dilihat dari bawah seharusnya bisa,” pungkasnya.
Hingga kini misteri cahaya tersebut belum terkuak. Namun kemunculan cahaya itu sudah bukan hal aneh bagi warga sekitar.
Polet, pengamat yang juga petugas senior SAR Gunung Lawu, mengungkapkan, ada dua cahaya yang muncul, yakni cahaya beraturan segidelapan (oktagon) seperti dilihat dari angkasa oleh peneliti NASA. Cahaya tersebut diyakini berasal dari kawasan Candi Sukuh.
Cahaya lainnya adalah garis lurus ke angkasa. Cahaya tersebut muncul dengan warna berubah-ubah, yakni biru dan merah.
Menurut dia, warga sekitar meyakini bahwa warna yang muncul itu melambangkan pertanda baik dan buruk. Jika yang keluar warna biru berarti sesuatu yang bagus. Namun bila berwarna merah berarti sestau yang buruk.
”Contohnya sebelum tsunami Aceh, tiba-tiba muncul sleret (sinar) namun berwarna merah. Hanya sekian detik tidak lama, setelah itu tak lama berselang terjadi bencana yang sangat dahsyat itu,” ungkap pria yang akrab diapnggil Pak Po itu.
Contoh lain, lanjut dia, Gunung Kelud meletus, masyarakat sekitar Lawu berucap sesaat lagi gunung tersebut meletus. Kalimat yang akrab didengar oleh warga di lereng Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, saat itu adalah mereka akan menyapu atau membersihkan halaman yang sebulan belum tentu selesai.
“Terbukti, Gunung Kelud erupsi dan membawa hujan abu yang sangat pekat ke lereng wilayah Gunung Lawu. Yang membersihkan sampai sekarang juga belum bersih dari pasir debu vulkanik Kelud,” tuturnya.
Misteri lain terkait Gunung Lawu, kata Pak Po, puncak tertinggi gunung tidak bisa diihat, seolah ada yang menyembunyikan.
“Puncaknya yang tingginya 3.265 MDPL (meter di atas permukaan laut) berada di sebelah timur. Puncak Lawu tersebut baru akan terlihat bila kita benar-benar berada di atas. Padahal dilihat dari bawah seharusnya bisa,” pungkasnya.
sumber :http://news.okezone.com/read/2014/03/20/513/958217/misteri-cahaya-merah-biru-di-gunung-lawu
0 comments:
Post a Comment