Ninja Di Jepang Memiliki Prinsip Untuk Menghindari Kematian


TOKYO - Jika di masa lalu banyak pembunuhan dilakukan para ninja, itu adalah atas perintah tuannya, baik itu Shogun atau raja-raja di Jepang, maupun bangsawan lain. Termasuk Sadataro Takenaka Shibata, kakek Kiyomi Shibata, dulunya adalah ninja pembunuh dengan belasan anak buah dimilikinya, bekerja untuk Shogun Tokugawa.
Quote:
"Di zaman dulu mungkin ada ninja pembunuh, termasuk kakek saya, tetapi hal ini dirahasiakan lebih dari 50 tahun, dan baru akhir-akhir ini saja kami ungkap hal tersebut," papar Kiyomi Shibata (63), ninja wanita (Kunoichi).
Ninja pada prinsipnya bukan menyerang.

"Pada dasarnya ninja berusaha menghindar, menjauhkan peperangan, justru kerjanya hanya mencari informasi yang dibutuhkan tuannya, sebagai mata-mata lah," paparnya.

Jika terpaksa berkelahi pun ninja akan berusaha menghindar. Tetapi kalau sudah kepepet, antara terbunuh atau membunuh, maka ninja akan mengeluarkan upaya terakhirnya untuk membunuh daripada dirinya terbunuh. Itu pun kalau masih bisa menghindar misalnya dengan asap dan sebagainya, maka tetap mencari jalan ke luar dengan menghindar dan kabur tak terlihat lawan dengan berbagai cara.

Salah satu cara juga dengan memasuki jalur bawah tanah tersembunyi yang selama ini tak diketahui orang lain, sehingga seolah ninja menghilang. Tetapi dengan kecepatannya bergerak dia bisa bersembunyi menghindar menjauhkan diri dari lawan.

Di masa kini, di dalam kelas pelajaran Musashi-ryu yang setiap minggu mengajarkan sedikitnya lima muridnya di dojonya yang berada di tengah Kota Tokyo, Shibata dulunya juga pernah mengajarkan berbagai hal ninja termasuk teknik pukulan yang membahayakan bisa membunuh seseorang. Demikian pula pengajaran mengenai doku atau racun.

Quote:
"Dulu memang kita ajarkan semua teknik itu tetapi saya bersama Kazuchika sepakat untuk mempersedikit pengajaran mengenai teknik memukul yang membahayakan bahkan mematikan tersebut. Demikian pula pengajaran ilmu mengenai pembuatan doku atau racun," ungkapnya.
Hal ini untuk mengurangi risiko apabila muridnya melakukan hal-hal yang tidak benar di luar kendali mereka, sehingga bisa berakibat kematian pada orang lain.

"Pada dasarnya kami ingin damai, tenang, dan untuk menjaga diri sendiri saja, itu yang terbaik, kesehatan dan perlindungan diri. Jadi kalau sampai mengajarkan teknik berbahaya, justru kami jadi takut nantinya disalahgunakan," katanya.

Oleh karena itu dalam pengajaran kepada muridnya, mereka berdua lebih banyak melakukan hal-hal positif untuk menjaga kesehatan agar tetap baik sambil berlatih menekuni ilmu Ninjutsu (ninja) serta beberapa teknik pukul yang biasa, tidak berbahaya.

Bagi sensei atau master pun, upaya untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri juga ada. Misalnya hari ini belajar ke master A, lalu besok belajar ke master B dan sebagainya sehingga kemampuan ilmu terus terjaga sebaik mungkin dan meningkat lebih baik lagi dari masa ke masa.

"Itulah yang dilakukan Kzuchika, master pengajar kami saat dia meningkatkan ilmu kemampuan sendiri dalam menimba ilmu yang lebih tinggi lagi. Jadi tidak berhenti sampai ilmu yang dimilikinya sekarang ini," katanya.

Dengan demikian sebenarnya ninja berusaha menjauhkan kematian, bukan justru untuk berperang, tetapi untuk mencari informasi, menyelusup, menguping, menjadi mata-mata dan berusaha menghindari pertempuran atau perkelahian.

"Jadi bukan untuk membunuh," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment